Dalam melakukan analisis grafis salah satu bagian
terpenting yang perlu Anda pahami yaitu–tentu saja–grafik itu sendiri.
Analisis tidak akan berjalan jika Anda tidak tahu jenis dari grafik apa
yang Anda gunakan karena masing-masing grafik memiliki cara pembacaannya
sendiri-sendiri. Jika membacanya saja tidak bisa, bagaimana mungkin
analisis bisa Anda lakukan?
Oleh karena itu, sebelum saya antarkan Anda ke
bagian-bagian vital pada analisis teknikal, saya ingin mengenalkan
macam-macam grafik terlebih dahulu. Macam-macam grafik yang ada tersebut
ialah grafik bar (bar chart), grafik batang lilin (candlestick chart), dan grafik garis (line chart).
Bar Chart
Bar chart merupakan salah satu jenis grafik yang dipakai dalam menunjukkan harga pada instrumen keuangan seperti forex, index saham, dll. Bar chart sering pula disebut dengan OHLC chart karena menunjukkan informasi terkait harga pembukaan (O), harga tertinggi (H), harga terendah (L), dan harga penutupan (C). (O untuk Opening, H untuk High, L untuk Low, C untuk Close). Pada grafik ini harga pembukaan selalu ditunjukkan dengan batang yang menjorok ke sebelah kiri dan harga penutupan ditunjukkan dengan batang yang menjorok ke sebelah kanan. Sedangkan untuk harga tertinggi dan terendahnya ditunjukkan dengan garis vertikal yang berada di antara harga pembukaan dan penutupan.
Candlestick Chart
Candlestick merupakan hasil penemuan seorang trader asal Jepang. Tujuan dari grafik ini sama seperti bar chart yaitu sama-sama menunjukkan informasi terkait harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan. Perbedaannya dengan bar chart terletak pada tampilannya. Candle chart divisualisasikan ke dalam bentuk batangan lilin agar penggunanya dapat lebih mudah membaca informasi terkait harga yang terjadi selama sesi tertentu.
Batang candle yang berwarna hitam (bull candle) mengartikan harga penutupan lebih tinggi dibandingkan harga pembukaan. Sedangkan pada batang candle berwarna putih (bear candle) mengartikan harga penutupan lebih rendah dibandingkan harga pembukaan. Garis yang berada di atas dan bawah candle merupakan perwujudan dari harga tertinggi dan terendah yang terjadi selama sesi tertentu. Garis tersebut biasa disebut dengan upper shadow dan lower shadow atau sering pula disebut lidi atas dan lidi bawah.
Pada contoh di atas sengaja bull candle saya tunjukkan dengan batang berwarna hitam dan bear candle
menggunakan batang berwarna putih. Saya mengambil filosofi warna
banteng dan beruang yang sesungguhnya dalam pewarnaan ini. Hitam
melambangkan banteng yang ganas dan putih melambangkan beruang kutub
yang lapar. Namun, tak jarang pula trader yang menggunakan warna lain
dalam penggunaan candle chart ini. Ada yang menggunakan warna biru, ungu, kuning, dsb, tergantung selera dan softwarenya masing-masing.
Line Chart
Jenis grafik yang satu ini kurang diminati oleh trader karena
keterbatasan tampilannya dalam menunjukan keadaan harga. Tidak seperti bar dan candle chart, line chart
tidak menunjukkan informasi terkait harga yang terjadi. Ia hanya berupa
titik-titik yang dihubungkan oleh garis yang hanya menunjukkan harga
penutupan dari setiap sesinya sehingga teknikalis yang menggunakannya
tidak mendapat informasi yang jelas untuk melengkapi analisisnya.
Sebetulnya, masih ada beberapa jenis grafik seperti dot chart, kagi chart, dan point and figure chart
namun ketiga jenis chart ini sudah jarang ditemui di berbagai software
yang biasa digunakan trader. Sebagian besar software hanya memberikan
tiga pilihan chart yaitu bar chart, candlestick, dan line chart. Dan,
untuk Anda yang baru saja terjun ke dunia forex dan ingin melanjutkan
blog ini, saya sarankan untuk menggunakan candlestick chart. Bukan
semata-mata karena saya terbiasa menggunakan grafik ini tapi karena
visualisasinya yang mudah dimengerti dan dipahami oleh para trader
khususnya trader pemula.
Labels:
Candlestick Pattern
Thanks for reading Jenis - Jenis Grafik. Please share...!
0 Comment for "Jenis - Jenis Grafik"